Minggu, 05 Juni 2011

Alqur;an untuk mengenal diri dan penyembuhan

l-Quran untuk Mengenal Diri dan Penyembuhan


Penciptaan alam semesta dilakukan Allah secara serius, cermat, dan penuh ketelitian, Dia ciptakan semua itu secara matang, penuh perencanaan, dan jauh dari main-main. Sehingga karenanya matahari dan bulan berputar ada teratur sistematis. Di sini fenomena matematika sangat kental terlihat pada penciptaan alam semesta. Tentu saja implikasinya kita dapat mengenal karakter (potensi) alam semesta termasuk manusia. Jika Anda mau mempelajari mu'jizat angka pada Al-Quran, Anda pasti akan terkagum-kagum dan mengakui ini adalah keajaiban atau mu'jizat abadi Al-Qur'an, sebagai kesengajaan Allah untuk diperlihatkan kepada umat manusia agar mereka menyadari bahwa ada tangan Tuhan meliputi kita. Penekanan saya pada sisi mu'jizat angka bukan berarti tidak ada bentuk mu'jizat lainnya, namun di sini saya hanya ingin membuktikan bahwa ada misteri angka di dalam kehidupan ini. Dengan berupaya mencari variabel-variabel antara Al-Quran dan alam semesta, kami menemukan keterkaitan yang sangat erat antara Al-Quran dengan alam semesta. Di sini, artinya kita akan menemukan rahasia-rahasia kehidupan, alam semesta dan juga manusia pada Al-Quran dengan pendekatan angka. Dari keyakinan inilah, kami percaya bahwa ketika Allah ciptakan manusia, secara fisik manusia tercetak di dalam rahim dengan segala implikasinya, yang mana mereka membawa faktor bawaan dari orang tua mereka serta pada saat yang sama ia juga dipengaruhi oleh faktor luar di antaranya yaitu waktu.

Waktu yang kita kenal adalah implikasi dari khususnya perputaran matahari, bulan serta bumi. Semua proses tersebut disebut sebagai takdir Allah (lihat QS 36 : 38-40). Takdir itu sendiri secara bahasa bermakna ukuran, ketetapan, atau batasan. Di sini bisa kita sebut sebagai potensi yang telah ditetapkan Allah. Dengan demikian, karena perputaran matahari, bulan, dan bumi dapat diukur segala potensi serta segala implikasinya. Buktinya eksistensi Badan Meteorologi & Geofisika yang dapat memprediksi kemungkinan adanya hujan, badai, dan sebagainya. Selain itu akibat rotasi matahari, bulan dan matahari yang menyebabkan terjadinya waktu, cuaca, iklim serta faktor geografis yang semuanya berpengaruh pada alam termasuk manusia. Jadi saya dapat simpulkan, bawa waktu memiliki pengaruh pada alam termasuk manusia. Orang-orang yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung akan mengetahui bahwa ada pada bulan-bulan tertentu yang mereka harus mengungsi, misalnya pada bulan Januari. Dengan demikian, ketika terjadi seluruh proses pembentukan manusia di dalam rahim maka waktu di mana ia akan dilahirkan akan berpengaruh pada pembentukan watak serta potensi dasar yang dimilikinya sebagai modal awal untuk menjalani kehidupannya. Proses ini dicetak melalui media waktu (tanggal, bulan serta tahun) kelahirannya. Dengan kata lain, setiap tanggal, bulan atau tahun memiliki nilai-nilai potensi dan karakter dasar dari masternya. Di sini saya berpendapat master karakter serta potensi dasarnya adalah Potensi Simbolik dari surat-surat Al-Quran yang berjumlah 114 surat. Misalnya, jika Anda dilahirkan pada 12-8-1957, maka berarti lebih 25 surat yang menjadi potensi dan watak karakter dasar Anda. Ini di luar karakter yang merujuk kepada juznya. Selanjutnya, potensi atau karakter itu berkembang atau tidaknya tergantung banyak pada manajemen pengendalian Anda. Sebetulnya inilah perjuangan kita untuk memanfaatkan seluruh potensi dan karakter positif kita dan mengendalikan potensi serta karakter dasar kita yang negatif agar tidak menjadi benalu buat diri kita sendiri serta dimanfaatkan setan, sehingga kita tergelincir ke neraka. Jika kita berhasil di dalam manajemen pengendalian ini berarti kita adalah orang yang telah lulus ujian di dalam pertempuran melawan kebatilan. Namun jika kita gagal, setan akan semakin bergembira dengan bertambah kawannya di neraka. Nau'udzu billahi min dzalik. Selama ini juz adalah pembagian atas Al-Quran yang tidak memiliki pengertian apapun selain sebatas pengertian sangat sederhana. Akan tetapi, penelitian pada struktur Al-Quran membuktikan bahwa susunan Al-Quran termasuk pembagian 30 Juz memiliki target, misi, kekuatan mu'jizat serta sarat ilmu pengetahuan. Pada struktur Al-Quran jika diteliti lebih dalam maka akan tampak kreativitas Tuhan atas pembagian Al-Qur'an menjadi 30 Juz bukan perbuatan iseng tanpa tujuan. Dengan sedikit mengkajinya secara baik kita akan temukan berbagai informasi ilmu pengetahuan khususnya berkaitan dengan potensi dan karakter dasar manusia. Hasil penelitian yang didapat ternyata potensi manusia bisa dilihat pada juz-juz yang ada pada Al-Quran. Tepatnya setiap orang data potensi dirinya terdapat pada juz yang pada Al-Quran. Jadi, ada orang yang data potensi dirinya di Juz 1, ada yang di Juz 2, dan seterusnya. Tentang ini kami menyebut sebagai Juz Diri.

Selain itu, pada susunan pembagian 30 Juz juga padanya proses I'jaz (mukjizat) yang tentu saja bukan sekedar mu'jizat yang bersifat ilmu pengetahuan namun sarat potensi supranatural, sama dengan potensi Kitab Zabur yang dengannya pengikut Nabi Sulaiman dapat memindahkan singgasana Ratu Bilqis hanya dalam kedipan mata, sementara kekuatan Jin memerlukan waktu beberapa detik. Allah sendiri menyatakan bahwa ada potensi penyembuhan pada Al-Quran, artinya Al-Quran bisa menjadi obat atas berbagai penyakit manusia. (lihat Surat An-Naml : 38 - 40 dan Al-Isra : 82). Dari sini kami percaya, potensi juz sebagai implikasi yang didapat sebagai hasil hitungan obyektif atas setiap orang pasti jika dijadikan amalan secara istiqomah akan berefek besar atas pengamalnya, baik untuk kesehatan, penyembuhan diri dan orang lain, pengembangan potensi diri serta berbagai manfaat lainnya, terlebih lagi banyak informasi dari Al-Quran dan Al-Hadits yang menunjukkan bahwa Al-Quran memiliki potensi energi metafisika atau supranatural. Terbukti sampai saat ini sedikitnya sudah mencapai ribuan orang yang telah merasakan manfaat Juz Diri dari sisi kesehatan dan penyembuhan. Jika sedemikian hebatnya Al-Quran, lalu kenapa kita membiarkan kecanggihan fitur-fitur Al-Quran, yaitu sebagai database potensi diri dan obat dibiarkan percuma? Bukankah begitu sangat mubadzir jika ponsel yang Anda miliki begitu sangat canggih dengan berbagai fitur-fiturnya yang menakjubkan, namun Anda hanya mempergunakannya hanya untuk telepon atau SMS semata. Last But Not Least, walaupun hebatnya fitur-fitur Al-Quran yang bisa menjadi media kekuatan metafisika yang dahsyat atau media untuk melihat berbagai potensi diri kita, namun janganlah Anda membiarkan fokus Anda sepanjang hidup Anda pada sisi mu'jizat tersebut semata sehingga fungsi utama dan yang paling terpenting Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup kita tercampakkan. Semoga semua itu tidak terjadi pada diri kita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar